Skip to main content

Penurunan Tekanan Uap

 Apabila kita memanaskan air (atau zat yang bisa menguap lainnya) di dalam ketel yang tertutup, maka ketika air mendidih tutup ketel bisa terangkat, mengapa hal itu bisa terjadi? Apa sih sebenarnya yang menekan tutup ketel tersebut, air atau uap airnya itu? Dalam ruang tertutup air akan menguap hingga ruangan tersebut jenuh dan disertai dengan pengembunan sehingga akan terjadi kesetimbangan air dengan uap air.

H2

O(l)  H2

O(g)

Terjadinya uap air akan menimbulkan tekanan sehingga menekan pada ketel. Ketika air mendidih dalam suhu 100°C, maka banyak air yang menguap sehingga tekanan yang ditimbulkan lebih besar sampai tutup ketel terangkat. Tekanan yang ditimbulkan uap jenuh air ini dapat disebut dengan tekanan uap jenuh air.

Besar tekanan uap jenuh pada setiap zat tidak sama, tergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang lebih sukar menguap, misalnya adalah glukosa, garam, gliserol memiliki uap lebih kecil jika dibanding zat yang lebih mudah menguap, misalnya adalah eter.

Apa yang menyebabkan tekanan uap semakin besar?
Apabila suhunya dinaikkan, energi kinetik molekul-molekul zat akan bertambah sehingga semakin banyak molekul-molekul yang berubah menjadi gas akibatnya tekanan uap semakin besar.

Apa yang terjadi kepada tekanan uap jika ke dalam air (pelarut) ditambahkan zat terlarut yang sulit menguap? Jika zat yang dilarutkan tidak mudah menguap, maka yang menguap Ialah pelarutnya, sehingga adanya dari zat terlarut itu menyebabkan partikel pelarut yang menguap menjadi berkurang yang akibatnya terjadi penurunan tekanan uap. Jadi, dengan adanya zat terlarut itu akan menyebabkan penurunan tekanan uap.

Dapat dikatakan kalau tekanan uap larutan lebih rendah dibanding tekanan uap pelarut murninya. Penurunan tekanan uap yang terjadi adalah selisih antara tekanan uap jenuh pelarut murni (P°) dengan tekanan uap larutan (P).

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...