Skip to main content

Rindu Mendidik untuk Menghargai, Menyayangi, dan Mengerti

Tak semua rindu akan berakhir dengan jumpa, walau dipastikan semua jumpa kan berakhir dengan rindu

Tapi rindu mendidik untuk lebih menghargai, lebih menyayangi, mengerti walau akhirnya tak bersama-sama

Begitulah dengan suara hati yang berbisik menjadi jelas saat sendiri, mengajarkan tentang cinta walaupun jauh terpisah

Lalu kelebat kenangan datang makin menambah parah lambatnya jalan sang waktu, yang menjadikan jalan tuntasnya rasa

Ada pelajaran yang sangat banyak dibalik kesabaran, dari kesyukuran, dan mengganti canda dengan doa-doa terpanjat

Sampai akhirnya saat kita berkumpul kembali, jadikanlah untai doa jadi pengganti, agar taat makin kuat menjadi jalan kita

Bertemu karena Allah dan berpisah pula karena Allah, bersabar dalam ketaatan dan syukur dalam kenikmatan, sempurna.

Sebuah kata mutiara Oleh Ust. @felixsiauw
google image


Teringat kembali dengan Ayah saya dan seorang sahabat, ketika membaca kajian indah diatas.

Lalu apa yang kita dapat dari kajian diatas?

Dalam kata 'rindu' itu mempunyai banyak pelajaran yang akan kita dapatkan jika kita menyadarinya.

Rindu mengajarkan supaya kita dapat menghargai. Menghargai seperi apa?
Tak terasa, kita pernah bertemu dengan sosok yang sangat kita sayangi, mungkin sahabat atau orang yang kita sayangi. Awal - awal ketika kita selalu bersamanya, terkadang tak terlalu memperhatikan dia. Dan dia selalu ada di sampingmu. Hingga di kemudian hari sahabatmu meninggalkanmu cukup lama. Mungkin suatu saat kamu akan merasa ada sesuatu yang berbeda. Tanpa kamu sadari telah merindukan hari - hari bersamanya. Akan timbul sebuah penyesalan karena di masa lampau dirimu tak terlalu mempedulikannya, terhanyut dalam perhatiannya. Itulah rindu yang memberi sebuah pelajaran berharga, untuk 'menghargai'. Ingatlah pula kedua orangtu dan kakak adikmu, jangan sia - siakan mereka. Bukanlah hanya sebuah pelajaran menghargai, didalam menghargai timbullah pula makna untuk lebih menyayangi.

Merindukan seseorang yang telah pergi jauh selamanya di sisi - Nya, apakah yang akan kamu rasakan?

Rindu sedalam - dalamnya kepada dia yang akan menyadarkanmu, bahwa tak semua rindu akan berakhir dengan jumpa. Di saat itu pula, muncullah rasa ikhlas, dalam hati ada rasa ingin memberinya kalimat - kalimat doa. Ucapkanlah,

Begitulah suara hati yang berbisik menjadi jelas saat sendiri, merindu yang mengajarkan tentang cinta walaupun jauh terpisah

@andiakhm

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...