Seorang wanita berjilbab itu diduga disapa di toko AS oleh pelanggan lain yang memanggilnya "teroris" dan menyuruhnya untuk "keluar" dari Amerika Serikat. Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden kebencian di mana perempuan mengenakan jilbab, menyusul kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS. Insiden itu terjadi di toko Smith di Albuquerque, New Mexico.
"Aku pergi menyusuri lorong untuk mencari soda dan kemudian tiba-tiba saya mendengar seseorang mulai berteriak padanya (wanita berjilbab)," Barney Lopez, seorang saksi mata. "Dan ... mengatakan hal-hal seperti 'cepat dari negara kami, tempatmu bukan di sini, kau teroris!'" Katanya.
Dilansir dari indianexpress.com,. Pada saat itu, Lopez mengatakan, hampir semua orang di toko terkaget, mendengar apa yang oang itu lakukan dan Lopez langsung menuju ke wanita berjilbab itu sembari membentak orang yang menghujat tadi. Wanita itu mengenakan topi dan kacamata hitam.
"Disana ada wanita lain yang mendekati ke wanita berjilbab itu dan meletakkan lengannya di tubuhnya dan memberi pelukan dan memeluknya, sementara karyawan toko Smith kemudian datang," kata Barney.
"Jadi semua karyawan toko Smith berkumpul di sekitar wanita ini dan mengantarnya ke mobil dan membantunya memuat belanjaan," kenangnya Lopez yang mengatakan insiden itu sangat mengejutkan dan menjengkelkan, ia akhirnya meninggalkan toko dengan perasaan jengkel.
Manajer disebut wanita dalam jilbab "kuat" dalam menghadapi serangan verbal. Manajer Smith juga mengatakan wanita di jilbab datang kembali ke toko di kemudian hari mengucapkan terima kasih kepada karyawan. Pihak Toko memanggil Polisi, tetapi sayang, saat Polisi sampai dibtempat, wanita yang menghujat tadi telah meninggalkan toko.
Awal bulan ini, mahasiswa Muslim berjilbab diduga dirobek dan rambutnya ditarik ke bawah oleh teman sekelasnya di sebuah sekolah di Minnesota. Juga, seorang mahasiswa Muslim dari Universitas Michigan didekati oleh seorang pria tak dikenal yang berteriak padanya dan mengancam untuk berencana membakar mahasiswa tersebut jika dia tidak melepas jilbabnya, yang mendorong polisi untuk menyelidiki insiden kejahatan rasis ini.
Seorang guru Muslim di sekolah menengah daerah Georgia juga mendapat sebuah surat yang berisi agar menggantung dirinya dengan jilbabnya dalam sebuah catatan tulisan tangan anonim yang dia terima di kelasnya.
Mungkinkah, ini karena dampak kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat?
"Aku pergi menyusuri lorong untuk mencari soda dan kemudian tiba-tiba saya mendengar seseorang mulai berteriak padanya (wanita berjilbab)," Barney Lopez, seorang saksi mata. "Dan ... mengatakan hal-hal seperti 'cepat dari negara kami, tempatmu bukan di sini, kau teroris!'" Katanya.
Dilansir dari indianexpress.com,. Pada saat itu, Lopez mengatakan, hampir semua orang di toko terkaget, mendengar apa yang oang itu lakukan dan Lopez langsung menuju ke wanita berjilbab itu sembari membentak orang yang menghujat tadi. Wanita itu mengenakan topi dan kacamata hitam.
"Disana ada wanita lain yang mendekati ke wanita berjilbab itu dan meletakkan lengannya di tubuhnya dan memberi pelukan dan memeluknya, sementara karyawan toko Smith kemudian datang," kata Barney.
"Jadi semua karyawan toko Smith berkumpul di sekitar wanita ini dan mengantarnya ke mobil dan membantunya memuat belanjaan," kenangnya Lopez yang mengatakan insiden itu sangat mengejutkan dan menjengkelkan, ia akhirnya meninggalkan toko dengan perasaan jengkel.
Manajer disebut wanita dalam jilbab "kuat" dalam menghadapi serangan verbal. Manajer Smith juga mengatakan wanita di jilbab datang kembali ke toko di kemudian hari mengucapkan terima kasih kepada karyawan. Pihak Toko memanggil Polisi, tetapi sayang, saat Polisi sampai dibtempat, wanita yang menghujat tadi telah meninggalkan toko.
Awal bulan ini, mahasiswa Muslim berjilbab diduga dirobek dan rambutnya ditarik ke bawah oleh teman sekelasnya di sebuah sekolah di Minnesota. Juga, seorang mahasiswa Muslim dari Universitas Michigan didekati oleh seorang pria tak dikenal yang berteriak padanya dan mengancam untuk berencana membakar mahasiswa tersebut jika dia tidak melepas jilbabnya, yang mendorong polisi untuk menyelidiki insiden kejahatan rasis ini.
Seorang guru Muslim di sekolah menengah daerah Georgia juga mendapat sebuah surat yang berisi agar menggantung dirinya dengan jilbabnya dalam sebuah catatan tulisan tangan anonim yang dia terima di kelasnya.
Mungkinkah, ini karena dampak kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat?
Comments
Post a Comment