Skip to main content

Apa itu Tari Kelompok?

Tari kelompok adalah tarian yang bentuk penyajian menggambarkan atau mengungkapkan sekelompok yang mempunyai jabatan sama, dan nama tariannya juga berdasarkan dari nama jabatannya atau aktivitasnya, misalnya adalah :

a. Menggambarkan para prajurit yang sedang berlatih perang dengan menggunakan senjata.

b. Menggambarkan para penari putri keraton yang menghibur raja.

Tari kelompok ini adalah tarian yang dilakukan oleh lebih dari seorang penari dengan menggunakan gerakan-gerakan yang seragam (rampak).

Dalam memenuhi keseragaman gerak maka akan terjadi penyederhanaan pada geraknya, atau sudah ditata sedemikian rupa sehingga pada tingkat kerumitannya tidak akan terlalu menyulitkan untuk dilakukan secara seragam.

Kekhasan dan kekuatan pada koreografi tari kelompok / rampak atau masal ini adalah dimana setiap sikap dan gerak dari keseluruhan koreografinya diungkapkan oleh jumlah penari yang banyak (minimal dua orang atau lebih) berupa perwujudan yang sama atau seragam. Sisi kesulitan bagi para penarinya adalah harus mampu untuk menjalin kekompakan/harmoni dan kejelian mengekspresikan seluruh anggota tubuhnya sehingga akan seragam sampai detail-detailnya

Tari kelompok dapat dilakukan dalam jumlah yang sedikit (kelompok kecil) dengan jumlah penarinya adalah 3, 5, 10, dan 15 orang, sedangkan pada kelompok besar terdiri dari 15 orang sampai dengan jumlahnya ratusan orang (kolosal). Kategori besar dan kecilnya tergantung pada ruang yang digunakan.

Pada tari kelompok koreografinya selalu mempertimbangkan detail gerak yang cenderung tidak terlalu rumit apabila dibandingkan dengan koreografi tari tunggal. Kekompakan dan keserempakan penari menjadi bagian yang penting dalam penampilan tari kelompok ini.

Untuk aspek yang ditonjolkan pada tari kelompok ini adalah kekayaan dan variasi pola lantainya. Bahkan di dalam bentuk yang massal atau kolosal, pola-pola lantainya akan sering berbentuk konfigurasi. Tari kelompok ini biasanya membawakan tema tertentu atau bisa juga membawakan suatu cerita (lakon). Pergelaran tari kelompok dengan  cara menyajikan lakon memerlukan media penyampaian agar bisa jelas diikuti jalan dan isi ceritanya. Media penyampaian yang ada dalam tari kelompok ini berupa dialog yang diwujudkan dalam bentuk gerak, vokal (seni suara) dan bentuk bahasa percakapan.

Yang termasuk tari tanpa dialog misalnya adalah sendratari Ramayana dan bentuk-bentuk sendratari yang lainnya. Untuk yang termasuk bentuk tari kelompok berdialog vokal misalnya adalah langendriyan, dan yang termasuk dalam tari kelompok berdialog prosa misalnya wayang wong.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...