Skip to main content

Cara Mengetahui Umur Sapi dan Kambing

Pendugaan Umur Ternak ruminansia

Bagaimana menduga umur hewan seperti kambing dan sapi?

Kadang-kadang kita akan dihadapkan pada permasalahan untuk menentukan berapa sih umur hewan, seperti misalnya adalah pada saat akan mendekati Hari Raya Idul Adha itu loh. Pada saat itu banyak hewan yang ditawarkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan hewan kurban. Kadang-kadang hewan yang ditawarkan itu malah belum memenuhi syarat umur untuk dijadikan kurban. Untuk memastikan bahwa hewan itu sudah mempunyai cukup umur maka perlu dilakukan pemastian kepada umur hewan itu. Sangat sedikit lho hewan yang mempunyai catatan atau rekording kapan hewan tersebut dilahirkan dan dilaporkan ke pencatatan hewan lahir. Oleh karena itu kita juga harus memeriksa perubahan-perubahan yang ada untuk memastikan berapa umur hewan tersebut. Salah satu caranya yang dapat dilakukan adalah dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada gigi hewan itu. Dengan mengidentifikasi perubahan pada gigi kita akan bisa menduga dan mengetahui umur hewan tersebut.

Pengetahuan tentang umur pada suatu peternakan hewan sapi mempunyai arti yang penting, ini karena berhubungan dengan biaya dan waktu hewan tersebut masih bisa kita pelihara. Salah satu caranya dalam penafsiran umur ini bisa dilihat menggunakan metode pengamatan pada pergantian dan keterasahan gigi seri si sapi.

Prinsip taksiran dari gigi ini adalah dengan cara memperhitungkan pertumbuhan, penggantian dan keausan pada gigi ternak. Pertumbuhan gigi ternak itu terbagi tiga periode yaitu, pada periode gigi susu, periode penggantian gigi susu menjadi gigi tetap serta periode kausan yang gigi tetap.

Penafsiran umur dengan cara melihat perkembangan dan pergantian gigi seri serta terasahnya si gigi seri (permanen).

Pada pedet (sapi muda) terasahnya gigi tidak seberapa karena pada makanannya hanya diberi air susu, sedangkan untuk sapi dewasa terasahnya lebih banyak karena pakannya sudah dalam bentuk keras .

Maka dari itu, pengetahuan dari calon pembeli hewan dalam menentukan umur si sapi dan hewan lainnya sangat dibutuhkan. Umur hewan kurban untuk domba atau kambing adalah yang telah berumur minimal satu tahun atau lebih (yang telah berganti gigi), sedangkan pada hewan sapi atau kerbau adalah minimal berumur 2 tahun atau yang telah berganti gigi. Penentuan umur kambing atau domba itu dapat dilakukan dengan memperhatikan pergantian gigi susu pertama (I1) yang menjadi gigi tetap. Adapun untuk menentukan umur sapi yang perlu diperhatikan adalah pada kondisi gigi yang meliputi pertukaran gigi seri susu dengan gigi seri tetap, ada perecupan gigi seri, pergesekan, dan juga bintang gigi.

Jika gigi seri susu I1 telah berganti dengan gigi seri tetap dan telah merecup, maka umur sapi sudah 2 tahun. Bila gigi seri susu I2 sudah berganti dan merecup, maka umur sapi 3 tahun. Dan jika gigi seri susu I3 sudah gigi tetap (8 buah) naka harusnya berumur 4-5 tahun. Namun, bila gigi tetap aus dan mulai lepas maka ternak itu sudah berumur diatas 5 tahun.

Pada ternak kambing, ada hal yang unik, adalah gigi yang mengalami keausan dan erupsi secara berlanjut dengan karakteristik tertentu, sehingga gigi pada kambing itu dapat digunakan untuk menduga umur kambing bila tidak ada catatan reproduksi maupun kelahiran dari si kambing tersebut.

Jika kita amati perkembangan gigi seri pada hewan kambing, maka akan dijumpai adanya gigi awal yang umumnya bisa kita sebut dengan gigi seri susu. Setelah beberapa waktu gigi seri susu itu akan berubah menjadi gigi seri permanen dan gigi seri yang permanen ini akan mengalami keterasahan pada umur-umur tertentu, jadi dapat digunakan untuk menduga umur ternak hewan kambing.

Dikemukakan kalau susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa, adalah sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, dan sepasang gigi seri intermedial, serta sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, ada tiga gigi premolar dan tiga gigi molar.

Lebih lanjut lagi Frandson (1993) yang menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri yaitu adalah sebagai berikut:
(1) Jika pada kambing itu telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, maka kambing yang berumur 1 hari sampai 1 minggu;
(2) bila sepasang gigi seri susu lateral, maka kambing berumur 1 sampai 2 minggu;
(3) Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2 sampai 3 minggu;
(4) Sepasang gigi seri susu sudut, maka kambing berumur 3 sampai 4 minggu;
(5) Sepasang gigi seri susu sentral digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral, maka kambing berumur 1 sampai 1,5 tahun;
(6) Sepasang gigi seri susu lateral digantikan sepasang gigi seri permanen lateral, maka kambing berumur 1,5 sampai 2,5 tahun;
(7) Sepasang gigi seri susu intermedial digantikan sepasang gigi seri permanen intermedial, maka kambing berumur 2,5 sampai 3,5 tahun;
(8) Sepasang gigi seri susu sudut digantikan sepasang gigi seri permanen sudut, maka kambing berumur 3,5 sampai 4 tahun.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b