Skip to main content

Jenis-jenis Limbah dan Pemanfaatan Limbah

Seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia, maka kebutuhan manusia juga akan semakin meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan menjadi semakin tinggi. Jik ada limbah yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dulu bisa mengganggu keseimbangan ekosistem alam.

Secara biologis, jenis limbah dapat dibagi menjadi limbah Biodegradable, Nonbiodegradable. Pemanfaatan limbah ada dua cara, yaitu dengan proses daur ulang dan tanpa daur ulang.

Pengertian Limbah Biodegradable dan Nonbiodegradable :

1. Limbah yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah jenis ini adalah limbah yang bisa diuraikan atau didekomposisi, baik dengan cara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer atau bakteri dan jamur ataupun yang disengaja oleh manusia, contohnya ialah limbah pada rumah tangga,  daun, kotoran hewan, dan ranting.

2. Limbah yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)

Ini adalah limbah yang tidak bisa diuraikan secara alamiah oleh dekomposer karena kandungannya. Keberadaan limbah jenis ini apabila tersebar di alam sangat membahayakan, contohnya adalah limbah timbal (Pb), merkuri, dan plastik.

Cara untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut diperlukan upaya khusus untuk dapat menanggulangi hal tersebut. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan melalui dua cara, adalah dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat dan proses tanpa daur ulang.

1. Melalui Daur Ulang

Limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup) ataupun sampah anorganik (berasal dari bahan-bahan tak hidup atau bahan sintetis) bisa dimanfaatkan menjadi suatu produk yang bermanfaat lagi bagi kebutuhan manusia.

Pemanfaatan sebagai pupuk
Limbah-limbah organik seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang asalnya dari tumbuhan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan menyuburkan tanaman. Pada limbah kertas juga dapat didaur ulang menjadi kertas baru lagi. Limbah pada pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi suatu makanan yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan manusia.

Limbah-limbah anorganik, contohnya adalah besi, aluminium, botol kaca, dan plastik yang dapat didaur ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua dan aluminium juga dapat dilebur kembali dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi besi baja maupun aluminium yang baru. Limbah-limbah plastik juga dapat dilebur lagi dijadikan peralatan rumah tangga dan peralatan lainnya yang asalnya dari plastik.

2. Tanpa Daur Ulang

Sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa daur ulang seperti contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dapat dijadikan perabot seperti meja, kursi, dan pot, dan serbuk gergaji yang dapat dijadikan sebagai media penanaman jamur, botol, serta kaleng yang dapat digunakan untuk pot tanaman.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b