Skip to main content

Gunung Kukusan via Magelang, dan Jogja

Gunung Kukusan saat ini sedang menjadi tren bagi masyarakat Jogja, Magelang, Purworejo, dan sekitarnya. Gunung Kukusan adalah bagian dari jajaran Pegunungan Menoreh di wilayah Magelang yang berbatasan dengan  desa  Nglinggo dan Pagerharjo, kecamatan Sleman, Kabupaten Kulonprogo.
Gunung Kukusan sendiri terletak di Dusun Wonokerto, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman,  Kabupaten Magelang, Jawa Tengah  yang berbatasan langsung dengan Perkebunan Teh di Desa Nglinggo, Kulonprogo. Gunung Kukusan ini mempunyai dua puncak,  yaitu Puncak Kendeng dan Puncak Dempok. Puncak Kendeng ini adalah puncak tertinggi. Puncak ini banyak menjadi bahan pembicaraan terutama oleh para mahasiswa dan wisatawan lokal Jogja karena pemandangannya yang indah, selain itu lokasinya juga berbatasan langsung dengan perkebunan teh satu-satunya di Yogyakarta, Kebun Teh Nglinggo.

Di Gunung Kukusan ini jalanannya adalah jalanan tanah. Untuk kesana, dari kebun Teh Nglinggo kita akan memakan waktu sekitar 5 menit menyusuri kebun cengkeh. Setelah itu kita akan dikenakan tarif masuk Rp 2000 rupiah untuk satu orang.


Baca juga :


Awal terkenalnya Gunung Kukusan
Menurut bapak penjaga Gunung Kukusan ini, awalnya banyak pemuda - pemuda sekitar yang sering menaiki bukit ini (biasa dipanggil Gunung Kukusan). Karena semakin lama semakin banyak para pemuda lokal juga pemuda dari daerah lain yang mengunjungi bukit tersebut, akhirnya warga sekitar berinisiatif untuk menjadikan tempat ini menjadi tempat wisata. Karena tanah bukit ini adalah tanah dari beberapa warga, jadi uangnya dibagi - bagi kepada pemilik tanah dan juga dibagi dengan desa.


Rute Menuju Gunung Kukusan
Ada dua jalan untuk menuju Gunung Kukusan ini. Yaitu melewati Yogyakarta dan lewat Magelang.
Untuk rute via Magelang ke Gunung Kukusan, dari Magelang kita bisa melewati  Borobudur, menuju Kecamatan Salaman. Setelah sampai di Kecamatan Salaman tanya saja kepada  warga sekitar untuk jalan ke Dusun Wonokerto, Desa Ngargoretno. Kalau tidak, kalian memakai gps. Setelah sampai di ujung penunjuk arah gps maka kalian cukup memarkirkan motor di rumah warga karena jalan via magelang ini untuk menuju Gunung Kukusan harus berjalan kaki. Kita akan jalan kaki sampai ke puncak dan sepertinya lumayan jauh untuk mencapai puncak. Jika dari Magelang, maka kita akan sampai di puncak Dempok. Saya pernah sampai ke perumahan warga saja, tidak sempat mendaki lewat situ, hanya survey. Jalan untuk menuju perumahan warga ini agak sulit, ada jalan setapak dan aspal yang agak rusak parah.

Untuk Rute ke Gunung Kukusan dari Jogja , ke Pasar Godean kemudian menuju Jembatan Sungai Progo, sebaiknya gunakan GPS arah Samigaluh, melewati sungai Tinalah yang berada di kiri jalan, kondisi jalan akan mulai berkelok naik dan turun, sampai di Pertigaan Pasar Totogan ambil ke arah kiri (lurus saja). Jika ambil ke arah kanan akan menuju puncak Suroloyo (ada plang petunjuk arahnya). Kemudian sampai di SMP N 2 Samigaluh dan Mentok di Pertigaan Pasar Plono ambil arah Kanan, jalan menanjak. Ikuti saja jalan tersebut menurut petunjuk jalan hingga menemukan Loket tiket masuk membayar Rp 3000, kemudian menuju ke area parkiran wisata ke Kebun Teh Nglinggo. Dari Kebun Teh Nglinggo menuju Gunung Kukusan akan jalan kaki melewati jalan setapak tanah masuk kebun cengkeh milik warga sekitar, dan sampai loket sederhana masuk Gunung Kukusan. Di area loket masuk ini ada penjaga dan biasanya menjajakan minuman dan makanan pada hari - hari tertentu. Untuk parkir sepeda motor biasanya dikenakan tarif Rp 2000.
Kadang pada hari Minggu, gunung ini juga sering dijadikan tempat ngecamp pemuda desa sekitar.

Dari puncak kukusan ini kita bisa melihat pemandangan gunung - gunung yang membentang indah seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Tidar, Telomoyo, Sumbing, Sindoro dan juga menikmati jajaran pegunungan menoreh. Akan lebih baik jika kita berkunjung pada pagi hari agar mendapatkan pemandangan yang cerah tidak tertutup kabut. Di desa wisata Nglinggo juga disediakan penginapan. Kita bisa menginap bersama teman - teman.

Selain Gunung Kukusan ini, juga ada satu lagi bukit yang bisa didaki. Dari bukit ini kita bisa bersantai ria. Jika sore hari tidak berkabut kita bisa melihat sunset.

Semoga bermanfaat :)

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...