Skip to main content

Modus Pengemis di Tempat Ziarah

Akhir - akhir ini para peminta - minta di tempat ziarah semakin menjadi. Banyak modus yang digunakan para peminta - minta agar para peziarah memberikan sebagian uang mereka. Lalu apa strategi para pengemis ini? Dari pengamatan yang penulis lakukan selama ziarah di beberapa makam wali, ada beberapa cara yang dilakukan para pengemis agar diberi uang, diantaranya adalah :

1. Menyembunyikan uang
Ada beberapa pengemis yang menerapkan strategi penyembunyian uang. Mereka akan menyembunyikan uang yang baru saja diberikan oleh peziarah. Kemudian mereka akan menyisakan beberapa uang receh di kantong tempa5t memberi uang. Dengan begitu, para peziarah melihat bahwa pengemis tersebut tidak ada yang memberi. Akhirnya peziarah tergugah untuk memberikan uang. Setelah diberikan uang, maka uangnya akan disembunyikan dan terlihat seolah - olah pengemis tersebut, tidak ada yang memberi uang kepadanya.

2. Modus anak - anak
Hati - hati dengan anak - anak di jalanan yang tiba-tiba mendekati anda dan meminta uang, biasanya mereka akan mengikuti anda terus hingga anda memberikan uang kepada mereka. Kebanyakan orang jawa terutama orang desa, akan merasa sungkan dan akhirnya memberikan uang kepada mereka.

3. Modus memberikan parfum
Sebenarnya ini bukan modus pengemis, tetapi menjurus ke pemaksaan. Ketika pertama kali anda turun, tiba - tiba ada seseorang yang memberikan anda parfum atau barang lainnya. Jangan diterima karena kemudian mereka akan menagih anda dengan uang. Jika anda sudah menerimanya, segera kembalikan. Biasanya mereka akan menolaknya dan  mereka memaksa agar anda mengembalikannya dengan uang. Berikan saja parfum tersebut.

4. Muka memelas
Ketika ada peziarah lewat beberapa pengemis ada yang menampilkan wajah memelas agar diberi uang. Setelah para peziarah pergi, mereka malah tersenyum sambil bercakap - cakap dengan pengemis lainnya.


Baca juga:


Untuk apa kita memberikan uang kepada mereka para pengemis yang sebenarnya mampu bekerja dan menghasilkan uang tanpa meminta. Adapun mereka yang terlihat cacat misalnya tidak bisa berjalan. Mereka biasanya diantar oleh keluarganya agar mengemis disitu. Tega bukan si keluarga tersebut yang meminta agar si cacat meminta - minta uang? Hal ini kembali lagi kepada anda. Jika anda ikhlas memberikan uang tersebut kepada mereka, ya silahkan saja berikan mereka uang. Tetapi sebaiknya kita tidak perlu memberikan uang kepada pemulung yang terlihat tidak cacat ataupun mereka yang terlihat sebenarnya mampu bekerja seperti orang lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b