Skip to main content

Nasi Gandul di Jogaja Jalan Kaliurang

Di Jogja/Yogyakarta ternyata juga ada beberapa penjual kuliner nasi gandul khas dari Kota Pati ini lho. Memang sekarang nasi gandul sudah mulai dikenal masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jika kita pergi ke Semarang, terutama di daerah Tembalang, maka kita akan menemukan cukup banyak tenda - tenda warung yang menjual makanan khas kota Pati ini pada malam hari.

Awal saya mengenal nasi gandul ini adalah dari teman saya yang berasal daei kota Pati. Ia mengajak saya dan teman - teman untuk makan bersama nasi gandul. Akantetapi saya menyanggahnya dan tidak mau. Yang ada dalam benak saya bahwa nasi gandul itu adalah makanan nasi dengan sayur pepaya. Mengapa pepaya? Ya karena pepaya dalam bahasa jawa adalah "gandul". Setelah dijelaskan ternyata bukan seperti itu. Nasi gandul ini adalah makanan khas Pati yang bahan utamanya adalah daging sapi. Akhirnya saya pun mencoba dan ternyata memang enaaaak!!
Tapi sebenarnya saya masih bingung dengan asal usul dari nasi gandul ini, karena namanya saja nasi gandul dan tidak ada kaitannya dengan gandul "pepaya".

Nasi gandul yang pertama kali saya coba ini terletak di Jalan Kaliurang km 14.5 didekat gerbang UII pusat. Awalnya saya dan teman saya tidak sengaja melihat tenda nasi gandul yang berjajar dengan tenda pecel lele dan sebagainya. Tenda nasi gandul ini jika dari gerbang UII (arah dari kaliurang bawah) masih maju lagi sekitar 30 meter disebelah kanan berderet dengan tenda pecel lele.
Tenda nasi gandul ini buka mulai jam 5 sore hingga malam.


Baca juga :
Tips Mengatasi Lapar di Malam Hari
3 Kuliner yang Sering Dikunjungi Anak UII


Bagaimana menu nasi gandulnya?
Cara penyajian nasi gandul di tenda ini agak berbeda dari kota asalnya. Satu mangkuk berisi berbagai jenis daging sapi beserta kuah khas nasi gandul dan satu piring berisi nasi, kita mengambil nasinya sendiri, jadi bisa ambil nasi sesuka hati kita, mau banyak atau sedikit. Di menu nasi gandul yang satu ini tidak ada tempe, hanya menyediakan kerupuk geratis. Jika ditambah dengan minuman es teh maka totalnya menjadi Rp 12.000 rupiah,  ya lumayan terjangkau untuk kantong - kantong mahasiswa yang kuliah di UII. Tetapi harga segitu itu, saya dan teman saya makan ketika sore hari. Tidak tahu harganya ketika malam hari berubah atau tidak.

Sebenarnya tenda nasi gandul ini sudah buka mulai pukul 4 sore, akantetapi jika kita datang sekitar jam segitu, kalian bakalan agak lama menunggu karena biasanya kuah dan daginya belum hangat atau belum terlalu matang. Saya sudah mengalami ini beberapa kali. Demi nasi gandul ini, saya datang kesitu jam 5 sore bersama teman - teman.

Untuk temen - temen yang ada di daerah kaliurang yang mau mencicipi nasi gandul bisa mencoba di daerah uii ini atau di Jalan Kaliurang km 8 dan 9,3. Untuk daerah km 8 saya kurang tahu tempatnya. Untuk nasi gandul km 9,3 ini terletak di disebelah kiri dekat lampu merah km 9,3 jika dari arah Jalan Kaliurang bawah.

Comments

  1. nasi gandul yg di UII itu yg jual ibu2 kan?klo gak salah itu pasar ya? masa saya kuliah dulu tahun 2003an sering makan disitu sama mantan pacar saya, ibunya ramah bgt..enak bgt nasi gandulnya..disitu saya pertama kali makan nasi gandul

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b