Di Jogja/Yogyakarta ternyata juga ada beberapa penjual kuliner nasi gandul khas dari Kota Pati ini lho. Memang sekarang nasi gandul sudah mulai dikenal masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jika kita pergi ke Semarang, terutama di daerah Tembalang, maka kita akan menemukan cukup banyak tenda - tenda warung yang menjual makanan khas kota Pati ini pada malam hari.
Awal saya mengenal nasi gandul ini adalah dari teman saya yang berasal daei kota Pati. Ia mengajak saya dan teman - teman untuk makan bersama nasi gandul. Akantetapi saya menyanggahnya dan tidak mau. Yang ada dalam benak saya bahwa nasi gandul itu adalah makanan nasi dengan sayur pepaya. Mengapa pepaya? Ya karena pepaya dalam bahasa jawa adalah "gandul". Setelah dijelaskan ternyata bukan seperti itu. Nasi gandul ini adalah makanan khas Pati yang bahan utamanya adalah daging sapi. Akhirnya saya pun mencoba dan ternyata memang enaaaak!!
Tapi sebenarnya saya masih bingung dengan asal usul dari nasi gandul ini, karena namanya saja nasi gandul dan tidak ada kaitannya dengan gandul "pepaya".
Awal saya mengenal nasi gandul ini adalah dari teman saya yang berasal daei kota Pati. Ia mengajak saya dan teman - teman untuk makan bersama nasi gandul. Akantetapi saya menyanggahnya dan tidak mau. Yang ada dalam benak saya bahwa nasi gandul itu adalah makanan nasi dengan sayur pepaya. Mengapa pepaya? Ya karena pepaya dalam bahasa jawa adalah "gandul". Setelah dijelaskan ternyata bukan seperti itu. Nasi gandul ini adalah makanan khas Pati yang bahan utamanya adalah daging sapi. Akhirnya saya pun mencoba dan ternyata memang enaaaak!!
Tapi sebenarnya saya masih bingung dengan asal usul dari nasi gandul ini, karena namanya saja nasi gandul dan tidak ada kaitannya dengan gandul "pepaya".
Nasi gandul yang pertama kali saya coba ini terletak di Jalan Kaliurang km 14.5 didekat gerbang UII pusat. Awalnya saya dan teman saya tidak sengaja melihat tenda nasi gandul yang berjajar dengan tenda pecel lele dan sebagainya. Tenda nasi gandul ini jika dari gerbang UII (arah dari kaliurang bawah) masih maju lagi sekitar 30 meter disebelah kanan berderet dengan tenda pecel lele.
Tenda nasi gandul ini buka mulai jam 5 sore hingga malam.
Baca juga :
- Tips Mengatasi Lapar di Malam Hari
- 3 Kuliner yang Sering Dikunjungi Anak UII
Bagaimana menu nasi gandulnya?
Cara penyajian nasi gandul di tenda ini agak berbeda dari kota asalnya. Satu mangkuk berisi berbagai jenis daging sapi beserta kuah khas nasi gandul dan satu piring berisi nasi, kita mengambil nasinya sendiri, jadi bisa ambil nasi sesuka hati kita, mau banyak atau sedikit. Di menu nasi gandul yang satu ini tidak ada tempe, hanya menyediakan kerupuk geratis. Jika ditambah dengan minuman es teh maka totalnya menjadi Rp 12.000 rupiah, ya lumayan terjangkau untuk kantong - kantong mahasiswa yang kuliah di UII. Tetapi harga segitu itu, saya dan teman saya makan ketika sore hari. Tidak tahu harganya ketika malam hari berubah atau tidak.
Sebenarnya tenda nasi gandul ini sudah buka mulai pukul 4 sore, akantetapi jika kita datang sekitar jam segitu, kalian bakalan agak lama menunggu karena biasanya kuah dan daginya belum hangat atau belum terlalu matang. Saya sudah mengalami ini beberapa kali. Demi nasi gandul ini, saya datang kesitu jam 5 sore bersama teman - teman.
Untuk temen - temen yang ada di daerah kaliurang yang mau mencicipi nasi gandul bisa mencoba di daerah uii ini atau di Jalan Kaliurang km 8 dan 9,3. Untuk daerah km 8 saya kurang tahu tempatnya. Untuk nasi gandul km 9,3 ini terletak di disebelah kiri dekat lampu merah km 9,3 jika dari arah Jalan Kaliurang bawah.
Tenda nasi gandul ini buka mulai jam 5 sore hingga malam.
Baca juga :
- Tips Mengatasi Lapar di Malam Hari
- 3 Kuliner yang Sering Dikunjungi Anak UII
Bagaimana menu nasi gandulnya?
Cara penyajian nasi gandul di tenda ini agak berbeda dari kota asalnya. Satu mangkuk berisi berbagai jenis daging sapi beserta kuah khas nasi gandul dan satu piring berisi nasi, kita mengambil nasinya sendiri, jadi bisa ambil nasi sesuka hati kita, mau banyak atau sedikit. Di menu nasi gandul yang satu ini tidak ada tempe, hanya menyediakan kerupuk geratis. Jika ditambah dengan minuman es teh maka totalnya menjadi Rp 12.000 rupiah, ya lumayan terjangkau untuk kantong - kantong mahasiswa yang kuliah di UII. Tetapi harga segitu itu, saya dan teman saya makan ketika sore hari. Tidak tahu harganya ketika malam hari berubah atau tidak.
Sebenarnya tenda nasi gandul ini sudah buka mulai pukul 4 sore, akantetapi jika kita datang sekitar jam segitu, kalian bakalan agak lama menunggu karena biasanya kuah dan daginya belum hangat atau belum terlalu matang. Saya sudah mengalami ini beberapa kali. Demi nasi gandul ini, saya datang kesitu jam 5 sore bersama teman - teman.
Untuk temen - temen yang ada di daerah kaliurang yang mau mencicipi nasi gandul bisa mencoba di daerah uii ini atau di Jalan Kaliurang km 8 dan 9,3. Untuk daerah km 8 saya kurang tahu tempatnya. Untuk nasi gandul km 9,3 ini terletak di disebelah kiri dekat lampu merah km 9,3 jika dari arah Jalan Kaliurang bawah.
nasi gandul yg di UII itu yg jual ibu2 kan?klo gak salah itu pasar ya? masa saya kuliah dulu tahun 2003an sering makan disitu sama mantan pacar saya, ibunya ramah bgt..enak bgt nasi gandulnya..disitu saya pertama kali makan nasi gandul
ReplyDelete