Skip to main content

Makalah Pengurusan dan Pengendalian Penyimpanan Surat dengan Sistem Kronologis

Makalah Pengurusan dan Pengendalian Surat dengan Sistem Kronologis dan Penyimpanan dengan Sistem Kronologis



D3 Kearsipan
Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Tahun 2015/2016

Makalah Pengurusan dan Pengendalian Surat dengan Sistem Kronologis dan Penyimpanan dengan Sistem Kronologis

Kelompok 1
1.     Dayana Yunitasari   (15/380454/SV/08261)
2.     Devy Fitriyana         (15/380455/SV/08262)
3.     Marisha Putri A       (15/380465/SV/08272)
4.     Meilia Prihayati       (15/380466/SV/08273)
5.     Restu Charunia R    (15/380469/SV/08276)
6.     Arif Prasetyo           (15/384488/SV/08845)
7.     Desi Eka Fadjati W  (15/384490/SV/08847)
8.     Eristi Dwi Al M        (15/384493/SV08850)
Kearsipan A


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Informasi adalah salah satu hal terpenting untuk memenuhi kebutuhan aktifitas kita sehari-hari. Baik itu dalam organisasi, perusahaan, lembaga pemerintahan dan lainnya, informasi adalah sesuatu yang bersifat vital. Karena dengan informasi kita bisa melakukan berbagai kegiatan dengan mudah, benar, dan tepat. Bentuk dari informasi sangatlah beragam, mulai dari informasi berupa suara, video dan suara, gambar, tulisan, dan lainnya. Fokus bahasan pada makalah ini adalah bagaimana mengelola informasi dalam bentuk tulisan.
Informasi dalam bentuk tulisan yang dimaksud dan menjadi fokus pada makalah ini adalah surat. Surat adalah alat komunikasi yang dibuat secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari seseorang/lembaga/instansi kepada seseorang/lembaga/ instansi dengan mengikuti aturan dan bentuk tertentu. Sesuai dengan mata kuliah yang kita pelajari yaitu Pengurusan Surat, pengertian pengurusan surat adalah bagaimana cara mengelola informasi tertulis dalam bentuk surat untuk memenuhi kebutuhan, mempermudah, serta memperlancar kegiatan organisasi tersebut. Pengelolaan surat tersebut bisa dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
Kadang di berbagai oraganisasi maupun kantor sering ditemui permasalahan tidak teraturnya pengelolaan surat di dalamnya, sehingga sering terjadi kekacauan informasi di dalamnya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, bisa karena sistem pengurusan surat di dalamnya masih belum tertata, bisa karena keterbatasan fasilitas untuk mengelola suratnya, bisa juga karena sumber daya manusia yang kurang kompeten dalam mengelola surat tersebut.
Oleh sebab itu, untuk tercipta tata kelola informasi berupa surat yang baik, harus diperhatikan bahwa setiap organisasi atau kantor harus menerapkan sistem yang efektif dan efisien untuk pengurusan surat, menyediakan fasilitas untuk mengelola surat, dan juga memberikan pelatihan yang tepat kepada sumber daya manusia di dalamnya untuk mengelola surat agar diperoleh informasi yang cepat dan tepat.



B.  Tujuan
1. Terciptanya tata kelola surat yang efektif dan efisien
2. Meningkatkan mutu dan kualitas ketersediaan informasi berupa surat
3. Mempermudah penemuan kembali surat

C.  Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengelola surat dengan sistem kronologis
2. Bagaimana penemuan kebali surat menggunakan sistem kronologis
3. Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem kronologis
4. Bagaimana cara pencatatan surat menggunakan buku agenda tunggal
5. Apa kelebihan dan kekurangan penggunaan buku agenda tunggal
6. Bagaimana cara pencatatan surat menggunakan kartu kendali
7. Apa kelebihan dan kekurangan kartu kendali

D.  Kerangka Dasar Teori

1.    Pengertian Surat Menurut Ahli :
·         O. Setiawan Djuharie, Suharie, Teddy Sutandi Komaruddin dalam bukunya ”Surat Menyurat Serbaguna” mengatakan bahwa : ”Surat merupakan komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi pernyataan, pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan berbagai pihak tertentu”. (O. Setiawan Djuharie, Suharie, Teddy Sutandi Komaruddin, Surat Menyurat Serbaguna, Djambatan, Bandung, 2001.)

·         Dra. Sedarmayanti M. Pd dalam bukunya ”Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran” mengatakan bahwa: 

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan berita”. (Dra. Sedarmayanti M. Pd, Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Edisi Revisi, CV. Mandar Maju, Bandung, 2001, Hal 162. )

2.    Pengurusan surat adalah sebuah rangkaian kegiatan pengiriman dan penerimaan surat masuk dan surat keluar serta penyalurannya ke unit-unit kerja di dalam lingkungan organisasi.

3.    Pengertian Sistem Kronologi Menurut Para Ahli :
·        Menurut The Liang Gie       : Penggolongan menurut waktu adalah menurut urut-urutan tanggal yang tertera disetiap warkat.
·        Menurut Anhar                     : System Kronologis adalah suatu system kearsipan dengan menyimpan surat atau dokumen berdasarkan hari, bulan, atau tahun. Tanggal yang dijadikan kode surat tanggal pembuatan surat atau tanggal pembuatan surat atau tanggal penerimaan surat

4.    Pengertian Sistem
Yang dimaksud dengan sistem yaitu suatu jaringan prosedur yang di buat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok kantor.  
Adapun pengertian sistem menurut para ahli sebagai berikut :
a.    Sistem adalah suatu entity ( kesatuan ) yang terdiri dari bagian- bagian yang bertujuan untuk mencapai tujuan  tertentu   mascovo ( Kadek Dian Wijayanthy, Baridwan, 1993: 2 )
b.  Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang berhubungan yang di susun suatu kegiatan fungsi utama dari organisasisuatu kantor neuschel ( Kadek Dian Wijayanthy, Baridwan 1993: 2 )

Walaupun definisi tentang sistem berbeda – beda antara penulis yang satu dengan penulis yang lainnya, namun pada intinya mereka mengatakan bahwa sistem tersebut berkaitan dengan prosedur kegitan suatu organisasi kantor.



Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...